Apa itu yang disebut sebagai Classical Management? Sebelum kita beranjak pada bahasan Classical Management, sebenarnya sebelum Classical Management, terdapat satu teori yang mendahului, yaitu Teori Manajemen Awal (Early Management Theory). Teori manajemen awal ini muncul pada organisasi yang secara utama ditujukan kepada militer dan gereja katolik. Kiasan tentang mesin sangat mendominasi, dimana organisasi dipandang sebagai mesin. Mengapa demikian? Karena aplikasi dalam lingkungan organisasi adalah selama para pekerja bertindak secara prediktif (mudah ditebak) dan selayaknya mesin yang jarang sekali melakukan hal-hal diluar yang semestinya dikerjakan, maka manajemen akan tahu apa yang diharapkan. Dan jika terdapat pekerja yang melakukan hal diluar apa yang diharapkan, maka sederhana saja, pekerja tersebut akan dikeluarkan dan diganti.
Sekarang, menginjak pada pembahasan Classical Management. Teori ini berkembang selama masa Revolusi Industri ketika permasalahan baru berkenaan dengan sistem pabrik mulai muncul. Dalam hal ini, para manajer mulai tidak percaya pada bagaimana melatih para pekerja, jadi mereka lantas mengadakan suatu tes solusi. Sebagai hasilnya, teori manajemen klasik (Classical Management) berkembang dari upaya mencari “suatu cara terbaik” menjadi menyelenggarakan dan mengatur tugas. Teori Classical Management ini terdiri dari dua cabang, yaitu Classical Scientific dan Classical Administrative.
Classical Scientific, bangkit dikarenakan oleh kebutuhan untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi. Penekanannya terletak pada mencoba menemukan cara yang terbaik dalam kaitannya agar suatu pekerjaan yang besar dapat terselesaikan dengan menguji bagaimana suatu proses kerja benar-benar terselesaikan dan meneliti kemampuan dari tenaga kerja. Beberapa ilmuwan penggagas Classical Scientific ini antara lain Frederick Taylor, Henry Gantt, dan Frank serta Lilian Gilbreth. Dalam bagian ini, dijelaskan pula hierarki organisasional yaitu top management (direktur), middle management dan low management (supervisor).
Frederick Taylor merupakan penggagas teori Classical Scientific. Dia mengusulkan empat prinsip dari Classical Scientific setelah bertahun-tahun mengadakan pengujian mengenai metode kerja yang optimal. Keempat prinsip tersebut adalah:
1. Mengembangkan metode studi secara ilmiah dalam manajemen.
2. Secara ilmiah pula melakukan pemilihan, pelatihan serta pengembangan kemampuan tenaga kerja daripada sekedar membiarkan tenaga kerja tersebut melatih dirinya sendiri.
3. Bekerja sama dengan para pekerja untuk memastikan bahwa metode pengembangan ilmiah benar-benar diikuti dan dilaksanakan dengan baik.
4. Berkenaan dengan pembedaan pekerjaan antara manajer dan pekerja memiliki fungsi yang hampir sama. Para manajer mengaplikasikan prinsip scientific management untuk merencanakan pekerjaan, dan para pekerja melaksanakan tugas-tugasnya.
Prinsip Frederick Taylor tersebut diadopsi oleh banyak perusahaan dan sering meningkatkan produktivitas. Seperti contohnya ialah Henry Ford yang mengaplikasikan teori Taylor dalam perusahaan otomotif-nya.
Henry Gantt, yang merupakan rekan Taylor, mengembangkan sesuatu yang dinamainya sebagai Gantt chart, yaitu sebuah grafik batang yang mengukur antara pekerjaan yang direncanakan dengan pekerjaan yang telah terselesaikan selama proses produksi. Grafik ini lebih melihat berdasarkan pada waktu daripada kuantitas, volume atau berat. Dan grafik visual ini telah digunakan secara luas dalam perencanaan dan pengawasan peralatan sejak perkembangannnya pada tahun 1910.
Frank dan Lilian Gilberth, yaitu sepasang suami istri yang menggagas metode motion study. Motion study ini merupakan studi yang dilakukan oleh Frank ketika dia melihat beberapa tukang batu yang lambat dan tidak efisien sementara yang lain sangat produktif. Frank menemukan beberapa gerakan yang berbeda pada tiap pekerja dalam meletakkan batu. Berdasarkan observasinya, Frank lantas memisahkan gerakan dasar yang penting untuk melakukan suatu pekerjaan dan menghilangkan yang tidak penting.
Cabang Classical Management yang kedua ialah Classical Administrative. Ketika Classical Scientific membahas tentang produktivitas tiap individu, maka classical adminsitrative ini lebih berfokus pada organisasi secara keseluruhan. Penekanannya terletak pada perkembangan prinsip manajerial daripada metode kerja. Dua tokoh yang berperan dalam pengembangan classical administrative adalah Max Weber dan
Henry Fayol.
Max Weber, yaitu seorang tokoh yang memandang bahwa bentuk organisasi bisnis yang paling rasional dan efisien adalah birokrasi. Weber meyakini bahwa tiap birokrasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:
1. Hierarki yang jelas. Semua posisi dalam birokrasi terstruktur yang memungkinkan posisi atas mengawasi dan mengontrol posisi yang lebih bawah.
2. Divisi tenaga kerja dan spesialisasi. Semua tanggung jawab dalam sebuah organisasi selalu terspesialisasi sehingga tiap-tiap pegawai memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan khusus.
3. Peraturan. Prosedur standar operasi memerintah semua aktivitas organisasional untuk menyelenggarakan fasilitas koordinasi tertentu.
4. Hubungan impersonal antara manajer dan pegawai. Manajer harus selalu memelihara hubungan impersonal dengan pegawai sehingga sikap pilih kasih dan prasangka personal tidak akan mempengaruhi keputusan.
5. Kecakapan.
6. Catatan. Sebuah birokrasi perlu menjaga arsip secara lengkap berkenaan dengan seluruh aktivitasnya.
Henry Fayol, seorang insinyur pertambangan berkebangsaan Perancis mengembangkan 14 prinsip manajemen berdasarkan pengalaman manajemennya. Prinsip-prinsip tersebut memberikan suatu bentuk manajer modern dengan garis pedoman yang secara umum tentang bagaimana seorang supervisor harus dapat mengatur bagian dan pegawainya. Keempat belas prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Divisi kerja. Divisi kerja dan spesialisasi seperti yang telah dijelaskan oleh Weber menghasilkan kerja yang lebih baik dengan usaha yang sama.
2. Otoritas dan tanggung jawab. Otoritas adalah hak untuk memberikan perintah. Seorang manajer mempunyai otoritas yang resmi dikarenakan posisinya, seperti halnya otoritas personal yang berdasar atas personalitas individu, tingkat kecerdasan dan pengalaman. Otoritas menciptakan tanggung jawab.
3. Disiplin. Kepatuhan dan rasa hormat sangat esensial dalam sebuah organisasi. Disiplin yang baik menuntut seorang manajer untuk memberlakukan sanksi atas pelanggaran yang terlihat jelas, kapanpun itu terjadi.
4. Kesatuan komando. Seorang pegawai seharusnya hanya menerima perintah dari satu atasan.
5. Kesatuan pengarahan. Aktivitas organisasional harus memiliki satu otoritas sentral dan satu rencana tindakan.
6. Subordinasi kepentingan individu menuju kepentingan umum. Kepentingan dari satu pegawai maupun kepentingan kelompok pegawai disubordinasikan menjadi kepentingan dan tujuan organisasi.
7. Pemberian upah personil. Gaji, haruslah cukup dan memberikan kepuasan bagi pegawai dan majikan.
8. Sentralisasi.
9. Schalar Chain. Yaitu sebuah rantai otoritas mulai dari pihak tertinggi sampai pihak terendah.
10. Perintah.
11. Ekuitas. Yaitu kombinasi antara kebaikan dan keadilan .
12. Stabilitas kedudukan tiap personil. Untuk mencapai produktivitas maksimum dari personil, tenaga kerja yang stabil sangat dibutuhkan.
13. Inisiatif. Memikirkan rencana dan meyakinkan kesuksesan adalah motivator yang paling kuat. Semangat, energi dan inisiatif dibutuhkan semua level dalam tingkatan organisasional.
14. Esprit de Corps. Kerja tim sangat penting dan fundamental dalam organisasi. Kerja tim semakin mendorong semangat untuk bekerja.
Dengan mengetahui penjelasan di atas, maka dapat kita ketahui beberapa perbedaan antara strategi manajemen dengan manajemen klasik berkaitan dengan apa yang ada dan yang tidak ada dalam masing-masing teori.
Referensi:
Bizcovering. (2007). Fayol Theory of Administrative Management. http://bizcovering.com/management/fayol-theory-of-administrative-management/. Diakses tgl 1 Juni 2010.
Bizcovering. (2007). The Concepts of Classical Management Theories. http://bizcovering.com/management/the-concepts-of-classical-management-theories/. Diakses tgl 1 Juni 2010.
Blacks Academy. Weber’s Theory of Bureaucracy. http://www.blacksacademy.net/content/3626.html. Diakses tgl 1 Juni 2010
NetMBA. Frederick Taylor and Scientific Management. http://www.netmba.com/mgmt/scientific/. Diakses tgl 1 Juni 2010.
OPPAPERS. Classical Management Theory. http://www.oppapers.com/essays/Classical-Management-Theory/55820. Diakses tgl 1 Juni 2010.
Minggu, Juni 06, 2010
What Is Classical Management???
Dicorat-coret oleh: Reinhardt Klauss Jam: 9:04 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 Comments:
Nice work on Classical Theory of Management.
Posting Komentar